Minggu, 30 Mei 2010

Analisa agar Pasar Tradisional dapat Menyaingi Pasar Modern

Analisa Pasar Tradisional agar Menyaingi Pasar Modern

Dijaman yg sekarang sudah semakin maju dan modern ini, dimana diajalankan dengar barang barang gadget elektronik yang semakin pesat kemajuannya, kehadiran pasar tradisional semakin tidak diminati oleh orang kebanyakan. kemudahan, kenyamanan, dan kebersihan pasar modern seperti yg kita kenal dengan supermarket menjadi pilihan banyak konsumen sekarang.
Untuk bisa menyaingi atau kembali diminatinya pasar tradisional dibandingkan dengan pasar modern sekarang banyak hal yang perlu dilakukan baik oleh pemda ataupun oleh pedagangnya itu sendiri. salah satunya kebersihan, kenyamanan, keamanan, dan kerapihan baik dari keadaan, tempat dan pedagang itu sendiri.
Banyak diantara kita yang kurang suka belanja di pasar tradisional karena takut copet dan kotor atau becek.
Sebenarnya, hal-hal seperti itu bisa ditanggulangi atau dicegah oleh pemda yg mengatur pasar ataupun dengan pedaganganya. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pasar tradisional menjadikan -pasar tradisional menjadi kurang diminati. Beberapa pasar tradisional yang sudah direvisi pemerintah dan diatur ulang diberikan tempat yang nyaman pun kurang diminati karena pedagangnya merasa kurang nyamane.
Padahal faktanya belanja di pasar tradisional lebih murah dibandingkan dengan pasar modern. Namun faktor kenyamanan dan keamanan menjadi pilihan utama konsumen memilih pasar modern.
Karena di pasar modern keadaaan lebih bersih dan aman.
Indonesia pada saat ini bisa diukur oleh
maraknya pembangunan pusat perdagangan. Menurut bentuk fisik , pusat
perdagangan dibagi menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pusat perbelanjaan
modern. Banyak pusat perbelanjaan modern yang memiliki persamaan fungsi
dengan pasar traditional sehingga menimbulkan persaingan antara pasar
tradisional dengan pusat perbelanjaan modern dan juga menimbulkan modernisasi
dari pasar tradisional ke pusat perbelanjaan modern. Preferensi prioritas faktor
internal, faktor eksternal, faktor bertahan ,dan daya tarik pusat perbelanjaan
modern sehubungan dengan perkembangan pasar tradisional tersebut
menyebabkan pasar tersebut mengalami bertahan, kehancuran, dan modernisasi.
Ketiganya ini dapat menyebabkan sebuah pasar tradisional dapat tetap
mempertahankan konsep dan fisik bangunannya sebagai pasar, modernisasi dari
pasar tradisional ke pusat perbelanjaan modern, dan menyebabkan suatu pasar
tradisional kearah kehancuran. Pasar yang tetap bertahan yaitu Pasar Turi, pasar
yang mengalami modernisasi yaitu Pasar Atum, dan pasar yang mengalami
kehancuran seperti Pasar Wonokromo. Selain itu dalam penelitian ini keberadaan
pengguna ruang komersial menentukan bertahannya sebuah pasar tradisional.
Metode penelitian yaitu, menggunakan deskriptif komparatif. Teknik analisa data
menggunakan riset deskriptif dan uji kendall dengan mengambil 50 responden
yaitu, para pengguna ruang komersial.
Tanggung Jawab Pemerintah
Kondisi pasar tradisional seyogianya harus terus didukung dan dikembangkan. Untuk itu, dalam hal ini pemerintah harusnya mengambil sikap pro (dalam artian mengutamakan kepentingan rakyat di samping kepentingan individu atau kelompok) terhadap rakyat, bukan sebaliknya mengutamakan PMA. Dengan demikian dapat menjaga stabilitas perekonomian rakyat sehingga tidak menjadi ancaman blunder terhadap diri sendiri. Sebab sebagai pemerintah, adalah yang paling berperan dalam menentukan nasib rakyatnya sesuai dengan konstitusi agung kita.
Rakyat tidak pernah akan mengharapkan dan menuntut pada pihak asing untuk menolong. Sebaliknya rakyat selalu menuntut dan berharap pada pemerintahnya sendiri sejauh itu masih mereka percaya. Dan memang itu menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya. Oleh karena itu, pemerintah jangan melukai arwah para founding father yang telah memperjuangkan hak-hak rakyat dari segala ketertindasan.
Ketegasan pemerintah dalam mempertimbangkan segala rayuan kapitalis menjadi keharusan mengingat ekonomi kerakyatan kita yang gencar-gencarnya ditumbuhkembangkan. Jangan menjadi bermuka dua, di satu sisi meningkatkan ekonomi rakyat sementara di sisi lain sangat senang dengan rayuan modal asing dengan kepentingan tertentu. Tentu hal ini merupakan sebuah restriksi yang sebaiknya jangan dilakukan penentu kebijakan. Fokus dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan merupakan sebuah terobosan yang amat bijaksana dan lebih bermuatan lokal.
Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sangat menentukan masa depan rakyatnya sendiri. Hal ini sangat urgen dalam kajian kebijakan yang hendak diturunkan sehingga seminimal mungkin tidak merugikan masyarakat. Maka tanggung jawab pemerintah untuk itu adalah menjadi PR untuk menanggulangi tuntutan warga rakyatnya untuk hidup. Sehingga siapa pun pemerintahnya haruslah menunjukkan kerendahan hati untuk melayani rakyatnya dengan tulus dan memperjuangkan hak-hak rakyatnya.
Bukan tidak mungkin bila suatu saat para pedagang akan berjualan langsung di gedung-gedung pemerintah apabila mereka telah kehilangan mata pencahariannya. Maka mempertaruhkan reputasi dalam tanggung jawab penuh mutlak dipegang. Apa pun jenis kebijakan yang dilakukan pemerintah kesemuanya itu adalah tanggung jawab mereka. Inilah wibawa yang harus dijaga. Jadi, rakyat dalam hal ini tidak menginginkan konstelasi antara penguasa-pengusaha menindas mereka.